KISAH NABI IBRAHIM A.S "Bag 1"
KISAH
NABI IBRAHIM A.S
![]() |
Image |
Nabi Ibrahim adalah
putera Aaazar {Tarih} bin Tahur bin Saruj bin Rau' bin Falij bin Aaabir bin
Syalih bin Arfakhsyad bin Saam bin Nuh A.S.Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama
"Faddam A'ram" dalam kerajaan "Babylon" yang pd waktu itu
diperintah oleh seorang raja bernama "Namrud bin Kan'aan."
Kerajaan Babylon pd
masa itu termasuk kerajaan yang makmur rakyat hidup senang, sejahtera dalam
keadaan serba cukup sandang mahupun pandangan serta saranan-saranan yang
menjadi keperluan pertumbuhan jasmani mereka.Akan tetapi tingkatan hidup rohani
mereka masih berada di tingkat jahiliyah. Mereka tidak mengenal Tuhan Pencipta mereka
yang telah mengurniakan mereka dengan segala kenikmatan dan kebahagiaan
duniawi. Persembahan mereka adalah patung-patung yang mereka pahat sendiri dari
batu-batu atau terbuat dari lumpur dan tanah.
Raja mereka Namrud bin
Kan'aan menjalankan tampuk pemerintahnya dengan tangan besi dan kekuasaan
mutlak.Semua kehendaknya harus terlaksana dan segala perintahnya merupakan
undang-undang yang tidak dpt dilanggar atau di tawar. Kekuasaan yang besar yang
berada di tangannya itu dan kemewahan hidup yang berlebuh-lebihanyang ia
nikmati lama-kelamaan menjadikan ia tidak puas dengan kedudukannya sebagai
raja. Ia merasakan dirinya patut disembah oleh rakyatnya sebagai tuhan. Ia
berfikir jika rakyatnya mahu dan rela menyembah patung-patung yang terbina dari
batu yang tidal dpt memberi manfaat dan mendtgkan kebahagiaan bagi mereka,
mengapa bukan dialah yang disembah sebagai tuhan.Dia yang dpt berbicara, dapat
mendengar, dpt berfikir, dpt memimpin mereka, membawa kemakmuran bagi mereka dan
melepaskan dari kesengsaraan dan kesusahan. Dia yang dpt mengubah orang miskin
menjadi kaya dan orang yang hina-dina diangkatnya menjadi orang mulia. Di samping
itu semuanya, ia adalah raja yang berkuasa dan memiliki negara yang besar dan
luas.
Di tengah-tengah
masyarakat yang sedemikian buruknya lahir dan dibesarkanlah Nabi Ibrahim dari
seorang ayah yang bekerja sebagai pemahat dan pedagang patung. Ia sebagai calun
Rasul dan pesuruh Allah yang akan membawa pelita kebenaran kepada kaumnya,jauh-jauh
telah diilhami akal sihat dan fikiran tajam serta kesedaran bahwa apa yang
telah diperbuat oleh kaumnya termasuk ayahnya sendiri adalah perbuat yang sesat
yang menandakan ke****an dan kecetekan fikiran dan bahwa persembahan kaumnya
kepada patung-patung itu adalah perbuatan mungkar yang harus dibanteras dan
diperangi agar mereka kembali kepada persembahan yang benar ialah persembahan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan pencipta alam semesta ini.
Semasa remajanya Nabi
Ibrahim sering disuruh ayahnya keliling kota menjajakan patung-patung buatannya
namun karena iman dan tauhid yang telah diilhamkan oleh Tuhan kepadanya ia
tidak bersemangat untuk menjajakan brg-brg itu bahkan secara mengejek ia
menawarkan patung-patung ayahnya kepada calun pembeli dengan kata-kata:"
Siapakah yang akan membeli patung-patung yang tidak berguna ini? "
Nabi Ibrahim Ingin
Melihat Bagaimana Makhluk Yang Sudah Mati Dihidupkan Kembali Oleh Allah Nabi
Ibrahim yang sudah berketetapan hati hendak memerangi syirik dan persembahan
berhala yang berlaku dalam masyarakat kaumnya ingin lebih dahulu mempertebalkan
iman dan keyakinannya, menenteramkan hatinya serta membersihkannya dari
keragu-raguan yang mungkin esekali mangganggu fikirannya dengan memohon kepada
Allah agar diperlihatkan kepadanya bagaimana Dia menghidupkan kembali
makhluk-makhluk yang sudah mati.Berserulah ia kepada Allah: " Ya Tuhanku!
Tunjukkanlah kepadaku bagaimana engkau menghidupkan makhluk-makhluk yang sudah
mati."Allah menjawab seruannya dengan berfirman:Tidakkah engkau beriman
dan percaya kepada kekuasaan-Ku? "Nabi Ibrahim menjawab:" Betul,
wahai Tuhanku, aku telah beriman dan percaya kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu,
namun aku ingin sekali melihat itu dengan mata kepala ku sendiri, agar aku
mendapat ketenteraman dan ketenangan dan hatiku dan agar makin menjadi tebal
dan kukuh keyakinanku kepada-Mu dan kepada kekuasaan-Mu."
Allah memperkenankan
permohonan Nabi Ibrahim lalu diperintahkanlah ia menangkap empat ekor burung
lalu setelah memperhatikan dan meneliti bahagian tubuh-tubuh burung itu,
memotongnya menjadi berkeping-keping mencampur-baurkan kemudian tubuh burung
yang sudak hancur-luluh dan bercampur-baur itu diletakkan di atas puncak setiap
bukit dari empat bukit yang letaknya berjauhan satu dari yang lain.
Setelah dikerjakan apa
yang telah diisyaratkan oleh Allah itu, diperintahnyalah Nabi Ibrahim memanggil
burung-burung yang sudah terkoyak-koyak tubuhnya dan terpisah jauh tiap-tiap
bahagian tubuh burung dari bahagian yang lain. Dengan izin Allah dan kuasa-Nya
datanglah berterbangan enpat ekor burung itu dalam keadaan utuh bernyawa
seperti sedia kala begitu mendengar seruan dan panggilan Nabi Ibrahim kepadanya
lalu hinggaplah empat burung yang hidup kembali itu di depannya, dilihat dengan
mata kepalanya sendiri bagaimana Allah YAng Maha Berkuasa dpt menghidupkan
kembali makhluk-Nya yang sudah mati sebagaimana Dia menciptakannya dari sesuatu
yang tidak ada. Dan dengan demikian tercapailah apa yang diinginkan oleh Nabi
Ibrahim untuk mententeramkan hatinya dan menghilangkan kemungkinan ada keraguan
di dalam iman dan keyakinannya, bahwa kekuasaan dan kehendak Allah tidak ada
sesuatu pun di langit atau di bumi yang dpt menghalangi atau menentangnya dan
hanya kata "Kun" yang difirmankan Oleh-Nya maka terjadilah akan apa
yang dikenhendaki " Fayakun".
0 comments:
Post a Comment