Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-hidup " Kisah Nabi Ibrahim Bag 4"
Nabi
Ibrahim Dibakar Hidup-hidup
![]() |
Image |
Keputusan mahkamah
telah dijatuhakan.Nabi Ibrahim harus dihukum dengan membakar hidup-hidup dalam
api yang besar sebesar dosa yang telah dilakukan. Persiapan bagi upacara
pembakaran yang akan disaksikan oleh seluruh rakyat sedang diaturkan. Tanah lapang
bagi tempat pembakaran disediakan dan diadakan pengumpulan kayu bakar dengan
banyaknya dimana tiap penduduk secara gotong-royong harus mengambil bahagian
membawa kayu bakar sebanyak yang ia dapat sebagai tanda bakti kepada tuhan-tuhan
persembahan mereka yang telah dihancurkan oleh Nabi Ibrahim.
Berduyun-duyunlah para
penduduk dari segala penjuru kota membawa kayu bakar sebagai sumbangan dan
tanda bakti kepada tuhan mereka. Di antara terdapat para wanita yang hamil dan
orang yang sakit yang membawa sumbangan kayu bakarnya dengan harapan memperolehi
barakah dari tuhan-tuhan mereka dengan menyembuhkan penyakit mereka atau
melindungi yang hamil di kala ia bersalin. Setelah terkumpul kayu bakar di
lanpangan yang disediakan untuk upacara pembakaran dan tertumpuk serta tersusun
laksan sebuah bukit, berduyun-duyunlah orang datang untuk menyaksikan
pelaksanaan hukuman atas diri Nabi Ibrahim. Kayu lalu dibakar dan terbentuklah
gunung berapi yang dahsyat yang sedang berterbangan di atasnya berjatuhan terbakar
oleh panasnya wap yang ditimbulkan oleh api yang menggunung itu. Kemudian dalam
keadaan terbelenggu, Nabi Ibrahim didtgkan dan dari atas sebuah gedung yang tinggi
dilemparkanlah ia kedalam tumpukan kayu yang menyala-nyala itu dengan iringan firman
Allah:" Hai api, menjadilah engkau dingin dan keselamatan bagi
Ibrahim."
Sejak keputusan hukuman
dijatuhkan sampai saat ia dilemparkan ke dalam bukit api yang menyala-nyala
itu, Nabi Ibrahim tetap menunjukkan sikap tenang dan tawakkal karena iman dan
keyakinannya bahwa Allah tidak akan rela melepaskan hamba pesuruhnya menjadi makanan
api dan kurban keganasan orang-orang kafir musuh Allah. Dan memang demikianlah
apa yang terjadi tatkala ia berada dalam perut bukit api yang dahsyat itu ia merasa
dingin sesuai dengan seruan Allah Pelindungnya dan hanya tali temali dan rantai
yang mengikat tangan dan kakinya yang terbakar hangus, sedang tubuh dan pakaian
yang terlekat pada tubuhnya tetap utuh, tidak sedikit pun tersentuh oleh api,
hal mana merupakan suatu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada hamba pilihannya,
Nabi Ibrahim, agar dapat melanjutkan penyampaian risalah yang ditugaskan
kepadanya kepada hamba-hamba Allah yang tersesat itu.
Para penonton upacara
pembakaran hairan tercenggang tatkala melihat Nabi Ibrahim keluar dari bukit
api yang sudah padam dan menjadi abu itu dalam keadaan selamat, utuh dengan
pakaiannya yang tetap berda seperti biasa, tidak ada tanda-tanda sentuhan api sedikit
jua pun. Mereka bersurai meninggalkan lapangan dalam keadaan hairan seraya bertanya-tanya
pada diri sendiri dan di antara satu sama lain bagaimana hal yang ajaib itu berlaku,
padahal menurut anggapan mereka dosa Nabi Ibrahim sudah nyata mendurhakai tuhan-tuhan
yang mereka puja dan sembah.Ada sebahagian drp mereka yang dalam hati kecilnya
mulai meragui kebenaran agama mereka namun tidak berani melahirkan rasa ragu-ragunya
itu kepada orang lain, sedang para pemuka dan para pemimpin mereka merasa kecewa
dan malu, karena hukuman yang mereka jatuhkan ke atas diri Nabi Ibrahim dan kesibukan
rakyat mengumpulkan kayu bakar selama berminggu-minggu telah berakhir dengan
kegagalan, sehingga mereka merasa malu kepada Nabi Ibrahim dan para
pengikutnya.
Mukjizat yang diberikan
oleh Allah s.w.t. kepada Nabi Ibrahim sebagai bukti nyata akan kebenaran
dakwahnya, telah menimbulkan kegoncangan dalam kepercayaan sebahagian penduduk
terhadap persembahan dan patung-patung mereka dan membuka mata hati banyak drp mereka
untuk memikirkan kembali ajakan Nabi Ibrahim dan dakwahnya, bahkan tidak kurang
drp mereka yang ingin menyatakan imannya kepada Nabi Ibrahim, namun khuatir
akan mendapat kesukaran dalam penghidupannya akibat kemarahan dan balas dendam
para pemuka dan para pembesarnya yang mungkin akan menjadi hilang akal bila
merasakan bahwa pengaruhnya telah bealih ke pihak Nabi Ibrahim.
0 comments:
Post a Comment