Tetamu Nabi Ibrahim dan Nabi Luth. Kisah Nabi Luth A.S
Tetamu
Nabi Ibrahim dan Nabi Luth
![]() |
Kisah Nabi Luth A.S |
Permohonan Nabi Luth
dan doanya diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah s.w.t. Dikirimkanlah
kepadanya tiga orang malaikat menyamar sebagai manusia biasa. Mereka adalah
malaikat yang bertemu kepada Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira atas kelahiran
Nabi Ishaq, dan memberitahu kepada mrk bahwa dia adalah utusan Allah dengan tugas
menurunkan azab kepada kaum Luth penduduk kota Sadum. Dalam kesempatan pertemuan
mana Nabi Ibrahim telah mohon agar penurunan azab keatas kaum Sadum ditunda
,kalau-kalau mereka kembali sedar mendebgarkan dan mengikuti ajakan Luth serta bertaubat
dari segala maksiat dan perbuatan mungkar. Juga dalam pertemuan itu Nabi Ibrahim
mohon agar anaksaudaranya, Luth diselamatkan dari azab yang akan diturunkan keatas
kaum Sadum permintaan mana oleh para malaikat itu diterima dan dijamin bahwa Luth
dan keluarganya tidak akan terkena azab.
Para malaikat itu
sampai di Sadum dengan menyamar sebagai lelaki muda yang berparas tampan dan
badan yang berotot, tegap dan sasa tubuhnya. Dalam perjalanan mereka hendak
memasuki kota, mereka berselisih dengan seorang gadis yang cantik dan ayu sedang
mengambil dari sebuah perigi. Lelaki muda (malaikat) bertanya kepada si gadis kalau-kalau
mereka diterima ke rumah sebagai tetamu. Si gadis tidak berani memberi keputusan
sebelum ia beruding terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditngglkanlah para
lelaki muda itu oleh lalu pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberitahu ayahnya
(Luth).
Mendengar khabar berita
anak perempuannya, Nabi Luth menjadi bingung, jawapan apa yang harus ia berikan
kepada para pendatang yang ingin bertemu ke rumahnya untuk beberapa waktu,
namun menerima tetamu yang berparas tampan dan kacak akan mengundang risiko
gangguan kepadanya dan kepada tetamu dari kaumnya yang tergila-gila untuk
melakukan hubungan seks sejenis dengan anak muda yang mempunyai tubuh bagus dan
paras wajah elok. Sedang kalau hal yang demikian itu terjadi ia sebagai tuan
rumah harus bertanggungjawab terhadap keselamatan tamunya, padahal ia merasa bahwa
ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya yang bengis-bengis dan haus maksiat itu.
Nabi Luth memutuskan
untuk menerima lelaki-lelaki muda itu sebagai tetamu di rumahnya. Luth hanya
pasrah kepada Allah dan berlindung sekiranya terdapat segala rintangan yang akan
datang. Lalu pergilah ia sendiri menjemput tetamu yang sedang menanti di
pinggir kota dan diajaklah mereka bersama-sama ke rumah. Ketika itu, kota Sadum
sudah diliputi kegelapan dan manusia sudah nyenyak tidur di rumah
masing-masing.
Nabi Luth telah pun
berpesan kepada isteri dan kedua puterinya agar merahsiakan kedatangan
anak-anak lelaki muda itu. Jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya.
Namun, kedegilan isteri Nabi Luth, yang juga sehaluan dan sependirian dengan penduduk
Sadum, telah membocorkan berita kedatangan tetamu Luth kepada mereka.
Berita kedatangan
tetamu Luth tersebar kerana isteri Nabi Luth. Datanglah beramai-ramai lelak-lelaki
Sodom, yang buta seks ini, ke rumah Nabi Luth, berhajat untuk memuaskan nafsu
seksual mereka, setelah lama tidak mendapat anak muda. Berteriaklah mereka memanggil
Luth untuk lepas anak-anak muda itu, agar diberi kepada mereka untuk memuaskan
nafsu.
Dengar teriakan mereka,
Nabi Luth tidak membuka pintu bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke
rumah masing-masing dan jangan menggunggu tetamau yang datangnya dari jauh yang
sepatutnya dihormati dan dimuliakan .Mereka diberi nasihat agar meninggalkan
perbuatan kebiasaan mereka yang keji itu. Perbuatan mereka yang bertentangan
dengan fitrah manusia dan kudrat alam di mana Allah telah menciptakan manusia
berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk menjaga kelangsungan perkembangan
umat manusia sebagai makhluk yang termulia di atas bumi. Nabi Luth berseru agar
mereka kembali kepada isteri-isteri mereka dan meninggalkan perbuatan maksiat
dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum mereka dilanda azab dan seksaan Allah.
Seruan dan
nasihat-nasihat Nabi Luth tidak dihiraukan dan dipedulikan ,mereka bahkan mendesak
akan menolak pintu rumahnya dengan paksa dan kekerasan jika pintu tidak di buka
dengan sukarela. Merasa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan arus orang-orang
lelaki kaumnya itu yang akan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan berkatalah
Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya:"
Sesungguhnya aku tidak
berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam .Aku tidak memiliki
senjata dan kekuatan fizikal yang dapat menolak kekerasan mereka , tidak pula
mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku
mintai pertolongannya, maka aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah
aku tidak dapat menghalaukan gangguan terhadap tetamu dirumahku sendiri.Mendengar
keluh-resah Nabi Luth, lantas anak-anak muda itu memberitahu hal yang sebenar,
mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia yang diutus oleh
Allah untuk menurunkan azab dan seksa atas rakyatnya kerana segala kemungkaran
dan kemaksiat yang keji dan kotor.
Malaikat-malaikat itu
menyuruh Nabi Luth membuka pintu rumahnya seluas mungkin agar dapat memberi
kesempatan bagi orang -orang yang hauskan seks dengan lelaki itu masuk. Namun
malangnya apabila pintu dibuka dan para penyerbu memijakkan kaki untuk masuk,
tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu. Malaikat-malaikat
tadi telah membutakan mata mereka. Lalu, diusap-usap dan digosok-gosok mata
mereka, ternyata mereka sudah menjadi buta.
Sementara para penyerbu
rumah Nabi Luth berada dalam keadaan kacau bilau berbentur antara satu dengan
lain berteriak-teriak menanya-nanya gerangan apa yang menjadikan mereka buta
dengan mendadak para berseru kepada Nabi Luth agar meninggalkan segera
perkampungan itu bersama keluarganya, kerana masanya telah tiba bagi azab Allah
yang akan ditimpakan. Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya
agar perjalanan ke luar kota jangan seorang pun dari mereka menoleh ke
belakang.
Nabi Luth keluar dari
rumahnya sehabis tengah malam, bersama keluarganya terdiri dari seorang isteri
dan dua puterinya berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke kanan
mahupun kekiri sesuai dengan petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya.Akan
tetapi si isteri yang menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak tergamak
meninggalkan kaumnya. Ia berada dibelakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan
tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-henti menoleh ke belakang karena
ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-akan meragukan
kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya sendiri.
Dan begitu
langkah Nabi Luth berserta kedua puterinya melewati batas kota Sadum, sewaktu
fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat
Sadum, tidak terkecuali isteri Nabi Luth yang munafiq itu. Getaran itu mendahului
suatu gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu
sijjil yang menghancurkan dengan serta-merta kota Sadum berserta semua pemghuninya
. Bertebaran mayat-mayat yang dilaknat oleh Allah S.W.T di kota Sodom, dan
hancurlah kota tersebut yang berada di laluan manusia yang lalu-lalang. Namun, masih
ditinggalkan kesan-kesan kehancuran kota tersebut oleh Allah S.W.T, sebagai peringatan
kaum yang kemudian yang melalui di jalan tersebut. Demikianlah kebesaran dan
ayat Allah yang diturunkan untuk menjadi pengajaran dan ibrah bagi hamba-hamba-Nya
yang mendatang.
Kisah Nabi Luth Di Dalam Al-Quran
Kisah Nabi Luth dalam Al-Quran terdapat pada 85 ayat
dalam 12 surah diantaranya
Surah Al-Anbiyaa ayat 74 dan 75 , Surah Asy-Syu'ara
ayat 160 sehingga ayat 175 ,
Surah Hud ayat 77 sehingga ayat 83 , Surah Al-Qamar
ayat 33 sehingga 39 dan surah
At-Tahrim ayat 10 yang mengisahkan isteri Nabi Luth
yang mengkhianati suaminya
0 comments:
Post a Comment